Kamis, 25 Oktober 2012

Kekhawatiran Brazil Sebagai Tuan Rumah PD 2014

Kita semua menunggu datangnya momen besar Piala Dunia 2014 Brazil. Tak seorang pun bisa bersabar hingga kompetisi yang membuat semua mata tertuju kembali untuk menyaksikan pertarungan sepak bola terbaik antar negara ini berlangsung.

Kendati saat ini Piala Dunia 2014 terancam dari segala masalah yang belum sepenuhnya bisa diselesaikan Brazil, namun FIFA cukup nervous di mana jadwal kompetisi juga semakin dekat.

Meskipun ada kekhawatiran tentang event olahraga besar dunia seperti Piala Dunia ini, namun event tersebut biasanya berjalan lancar bagi rata-rata penggemar sepak bola. Kendati begitu, pihak penyelenggara tetap merasa khawatir dalam penyelenggaraan Piala Dunia mendatang salah satunya yaitu :

1. Aliran Dana Yang Tidak Pada Tempatnya
Selama proses perencanaan Brazil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, tuduhan korupsi dan penyelenggara menghambur-hamburkan uang terus mengalir tak ada hentinya.

Sebelum Ricardo Teixeira mengundurkan diri sebagai presiden FA Brazil, ada rumor meluas tentang skandal yang menggemukkan dompetnya dan rekan-rekannya, meskipun progres bangunan stadion tak mengalami kemajuan secara aktual bahkan justru mengalami kekurangan.

Sekarang ini ada kekhawatiran tentang mengapa uang itu dibelanjakan semuanya. Dana sebesar $ 1,1 miliar terus mengalir untuk membangun fasilitas baru di beberapa lokasi, termasuk ibukota Brazilia. Namun, tidak ada satu pun tim yang mau menempati setelah Piala Dunia berakhir. Kecil kemungkinannya bahwa Brasil akan meraup laba atas investasi ini.

Kendati pendapatan adalah argumen utama dalam mendukung penyelenggaraan event olahraga besar seperti Piala Dunia ini, namun sedikit alasan ditemukan bahwa seluruh pelaksanaan ini akan sia-sia kalau tidak ditangani dengan baik.

2.Pembangunan Stadion
Anda tidak dapat bermain sepak bola tanpa lapangan yang memadai dan tempat berdiri untuk para penggemar menonton sehingga pembangunan stadion baru dan renovasi stadion lama telah menjadi isu besar menjelang Piala Dunia.

Awal tahun ini, Los Angeles Times melaporkan bahwa hanya lima persen proyek telah selesai dari turnamen yang berhubungan dengan sepak bola. Sebagian besar bahkan belum dimulai. Lebih dari itu, pencarian gambar lokasi mengungkapkan bahwa banyak tempat terlihat masih kosong.

FIFA mengkritik habis tentang masalah ini selama berbulan-bulan dan ketika para pejabat Brazil mengajukan pembangunan kembali, kritik mereka menjadi lebih halus.

Sekretaris Jenderal Jerome Valcke mengatakan sementara ini tidak begitu prihatin tentang kesiapan Piala Dunia. Dia telah mendesak pemerintah kota untuk segera mempercepat pekerjaan mereka mengingat "keprihatinan tentang beberapa stadion" yang belum siap.

Terlepas semuanya dilakukan secara profesional dan tepat waktu, namun sebuah pertanyaan masih harus dijawab. Tapi mari kita berharap bahwa kita nanti hanya akan membahas masalah sepak bola ketika kick off Piala Dunia Brasil 2014 dimulai.

3. Transportasi
Untuk membawa sekitar 600.000 turis yang akan tiba dalam momen dunia ini, beberapa pihak telah menyarankan bahwa Brazil harus segera melakukan perbaikan untuk bandara dan pelabuhan.

Kedengarannya cukup masuk akal, tapi ada masalah besar terkait logistik utama dari peyelenggaraan Piala Dunia nanti.

Mayoritas orang-orang Brazil skeptis. Hanya 85 persen dari jajak pendapat baru-baru ini, mereka mengatakan bahwa korupsi tidak bisa dihindari dalam proses ini. Itu sama saja dengan menghasilkan solusi rapuh untuk mengatasi masalah besar. Bagaimanapun juga, mendatangkan orang masuk ke suatu negara bukanlah hal terburuk.

Dengan penyelenggaraan pertandingan di beberapa zona waktu dan berjarak ribuan mil, para penggemar dan pemain akan bergantung pada infrastruktur yang terkenal lemah dan sistem mass transit yang telah lama diabaikan. Tanpa cara yang efektif untuk memindahkan banyak orang, setiap elemen dari otoritas pemerintah Brazil akan menemukan sendiri bagaimana cara mengatasinya.
 

0 komentar: