Sejak awal laga, Milan tampil kurang meggigit. Rossoneri kerap kehilangan bola dari lini tengah. Ditambah lagi, alur serangan mereka terlalu mudah dibaca lawan.
Milan tampak kesulitan untuk mengembangkan permainan, dengan kepercayaan diri para pemain Atalanta dalam menguasai bola dan mengatur ritme pertandingan.
Kevin-Prince Boateng tampil bersemangat di 10 menit awal laga berjalan, dengan beberapa kali pergerakan dan spekulasi tendangan jarak jauh, namun tidak ada yang menemui sasaran.
Atalanta berkesempatan mencetak gol di San Siro, andai saja German Denis berhasil memaksimalkan bola pantulan di dalam petak penalti Milan. Sayangnya, bola masih belum ingin menemukan jala gawang.
Lini tengah Milan yang digalang Nigel De Jong tidak mampu memberikan suplai bola ke para penyerang, dengan hanya mengandalkan kecepatan Urby Emanuelson di babak pertama.
Hingga 45 menit babak pertama usai, kedudukan masih imbang untuk kedua tim
Tim tamu akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit ke-64, melalui sentuhan Cigarini yang mengarah tepat ke pojok jauh gawang Abbiati. Kedudukan berubah, 1-0 bagi tim tamu.
Tertinggal satu gol membuat anak asuh Massimiliano Allegri berupaya keras untuk mengejar ketertinggalan mereka dari tim tamu Atalanta. Namun lemahnya daya dobrak lini depan AC Milan membuat setiap serangan yang dibangun seringkali digagalkan pertahanan lawan dengan mudah.
Gol semata wayang Atalanta bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, Milan harus mengakui keunggulan tamunya, Atalanta, sekaligus mengulangi kekalahan serupa dari Sampdoria di laga perdana Serie A musim ini.
0 komentar:
Posting Komentar