Kamis, 17 Januari 2013

5 Alasan Logis Guardiola Pilih Bayern Munich

Josep Guardiola mematahkan harapan klub-klub dan fans Premier League yang ingin melihatnya berkiprah di Inggris. Guardiola dipastikan akan menangani Bayern Munich musim depan.

Profil Guardiola mencapai puncaknya ketika menangani Barcelona FC. Sebagai pelatih muda, tak banyak yang menduga ia bisa menggapai sukses instan bersama Barca.

Benar bahwa Guardiola mengawali kariernya dengan kemewahan berupa pemain-pemain kelas dunia yang sudah tersedia di Camp Nou. Namun ia tak sekadar menggapai sukses, ia mencapainya dengan memeragakan sepakbola indah yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.

Setelah meninggalkan Barca, spekulasi terus membayangi langkah Guardiola. Meski telah 'menghilang' di riuhnya New York, Guardiola tetap tak aman dari gosip yang terus mengikutinya.

Teka-teki itu akhirnya terjawab setelah Bayern mengungkapkan bahwa Guardiola akan menggantikan Jupp Heynckes musim depan. Ada setidaknya lima alasan logis yang bisa menjadi pertimbangan Guardiola memilih Die Roten.

1.Filosofi
Dibandingkan semua tim di lima kompetisi teratas Eropa (La Liga, Serie A, Premier League, Ligue 1, Bundesliga), Bayern berada di posisi dua dalam hal penguasaan bola. Mereka hanya kalah oleh Barcelona.

Secara permainan, Bayern dan Barca memang mirip. Mereka serakah terhadap penguasaan bola dan suka memaksa tim lawan untuk mengejar bola tanpa henti.

Tak hanya itu, Bayern dan Barca sama-sama klub yang dimiliki oleh fans, keduanya juga sudah jauh meninggalkan lawan-lawannya di liga lokal. Dua tim ini punya stadion besar, tempat latihan kelas wahid dan bujet transfer besar jika diperlukan.

Untuk orang latin romantis seperti Guardiola, faktor sejarah juga dianggap penting. Bayern sudah empat kali menjuarai Liga Champions.

2.Kemampuan Juara
Bayern pergi liburan musim dingin kali ini dengan keunggulan 11 poin dari peringkat kedua Bayer Leverkusen. FC Hollywood punya tim hebat serta pemain-pemain muda potensial. Guardiola akan punya sumber daya yang cukup untuk bisa mendominasi Bundesliga.

Meski pertarungan di Bundesliga lebih berat karena kekuatan tim yang tersebar merata, Guardiola tetap berpeluang besar mengulangi prestasinya seperti saat bersama Barca. Intinya, Guardiola punya potensi mendulang sukses cepat bersama Bayern.

Toni Kroos, Xherdan Shaqiri, Dante, Javi Martinez, Thomas Muller, dan Manuel Neuer menjanjikan masa depan yang gemilang bagi Die Bayern. Ditambah trisula maut Arjen Robben, Franck Ribery, mario Gomez/Mario Mandzukic, Munich akan semakin sulit dihentikan.

Secara keseluruhan, Bayern punya pemain kelas dunia nyaris di semua lini. Dua final dalam tiga gelaran Liga Champions terakhir adalah bukti terbaik dari talenta besar itu.

3.Sir Alex Ferguson
Guardiola sempat 'menggoda' klub-klub Premier League dengan mengatakan ingin melatih di Inggris. Ia merasa tertarik karena selama bermain belum pernah merasakan ketatnya liga Inggris.

Guardiola tidak berbohong. Ia memang berencana melatih salah satu klub di Inggris meski tidak untuk saat ini. Ia masih muda dan punya banyak waktu untuk mencoba tantangan baru.

Jika melihat dari seringnya Sir Alex Ferguson mendatangi Guardiola, mungkin pilihan terbaik Pep ada di manchester United. Hanya saja saat ini bukanlah waktu yang tepat. Siapa pun tahu bahwa hanya Sir Alex Ferguson sendiri yang bisa menentukan kapan ia akan pensiun. Pelatih lain yang mengincar kursinya harus mau menunggu. Guardiola menunggu.

4.Chelsea dan Man.city Tak Stabil
Dua tim Inggris yang punya cukup modal untuk mendapatkan perhatian Guardiola adalah Chelsea dan manchester City. keduanya juga tertarik mendapatkan Guardiola.

Chelsea sudah secara khusus menyiapkan kursi pelatih untuk Guardiola. Memecat Roberto Di Matteo dan mengangkat Rafael Benitez sebagai pelatih interim merupakan cara Chelsea menggoda Guardiola. Sayang, Chelsea dimiliki oleh pemilik yang otoriter dan tak punya kesabaran.

Johan Cruyff pernah mengatakan bahwa pelatih sekaliber Guardiola tetap akan butuh waktu dan untuk bisa mengaplikasikan idenya di klub selain Barca. Roman Abramovich dikenal sebagai sosok yang paling tidak suka menunggu.

Sementara itu, City menggoda Guardiola dengan mendatangkan eks petinggi Barca di klub mereka. Sayangnya bagi CIty, metode belanja besar-besaran mereka merupakan kebalikan langsung dari kebijakan Barcelona dan Guardiola yang mementingkan pemain akademi.

5.Raul Gonzales
Dua hari lalu, jurnalis kenamaan Spanyol Guillem Balague mengungkap fakta bahwa Guardiola sempat berkonsultasi dengan Raul Gonzalez. Guardiola bertanya kepada Raul mengenai situasi Bundesliga. Raul yang dua tahun membela Schalke memberikan nilai positif dan meyakinkan Guardiola untuk datang ke Jerman.

Raul mengatakan kepada Guardiola bahwa Bundesliga punya potensi menjadi kompetisi domestik terkuat di dunia. Saat ini saja Bundesliga sudah menjadi salah satu liga paling menghibur.

Semula banyak yang kaget dengan kabar dari Balague ini. Namun begitu Bayern mengumumkan keberhasilan mendapatkan tanda tangan Guardiola, semua analisis dan berita Balague menjadi masuk akal. Sebagai catatan, Balague sudah menyatakan prosentase keberhasilan negosiasi Bayern-Guardiola sudah mencapai 90 persen 24 jam sebelum Bayern membuat pengumuman. 

 

0 komentar: